Blogger Template by Blogcrowds.

Lebih dari setengah populasi dunia menggunakan dua bahasa dan banyak orang berbicara lebih dari satu bahasa. Mereka menggunakan lebih dari satu bahasa karena mereka memerlukan bahasa-bahasa itu untuk tujuan yang berbeda dalam kehidupan mereka. Di Indonesia misalnya, dengan ratusan juta penduduknya, memiliki ribuan bahasa. Sosiolinguistik telah mengembangkan beberapa cara untuk mengategorikan bahasa berdasarkan status dan fungsi sosialnya. Tulisan ini akan membahas kriteria yang digunakan dalam sosiolinguistik untuk membedakan variasi linguistik dan kode pada masyarakat multilingual tersebut.

  1. Bahasa vernakular

Jenis bahasa vernakular adalah bahasa umum yang digunakan sehari-hari oleh satu bangsa atau satu wilayah geografis, yang bisa dibedakan dari bahasa sastra yang dipakai terutama di sekolah-sekolah dan dalam kesusastraan.

Ciri-ciri bahasa vernakular antara lain :

  • Belum distandarkan
  • Bahasa itu pertama didapatkan dari rumah
  • Fungsinya relatif terbatas

Jadi dengan kata lain bahasa vernakular memiliki ciri otonomi, historisitas, dan vitalitas, tetapi tidak mempunyai ciri standarisasi.

Ada ratusan bahasa vernakular, misalnya bahasa Buang di Papua New Guinea, selain itu juga bahasa pribumi Eropa pada abad pertengahan, sebagai kebalikan dari bahasa Latin, yang pada waktu itu menjadi lingua franca di seluruh Eropa. Banyak dari bahasa vernakular yang belum ditulis atau dideskripsikan. Sejumlah bahasa daerah di Indonesia yang belum dikodifikasikan bisa termasuk bahasa vernakular. Dalam suatu masyarakat multilingual, banyaknya bahasa suku atau etnik yang digunakan oleh kelompok-kelompok yang berbeda dianggap sebagai bahasa vernakular.

Dalam pengertian luas, bahasa Jawa di Indonesia bisa disebut bahasa vernakular, karena bahasa itu pertama didapatkan dari lingkungan keluarga, Tetapi, bahasa Jawa juga bisa dianggap bukan bahasa vernakular karena bahasa Jawa telah mengalami kodifikasi seperti halnya bahasa Bali. Telah ditahui bahwa ada bahasa Jawa dan bahasa Bali baku.

Bahasa Spanyol yang dipakai di Amerika juga bisa disebut bahasa vernakular, karena dipakai di lingkungan tertentu atau di rumah oleh orang-orang yang berbahasa Spanyol saja, tetapi di Spanyol, Uruguay, atau Chile, ahasa tersebut bukan merupakan bahasa vernakular.

Bahasa vernakular biasanya merupakan ragam bahasa yang digunakan untuk percakapan sehari-hari di rumah dan di lingkungan teman dekat. Tetapi pada bahasa Ibrani, bahasa ini berkembang dari bahasa ritual dan keagamaan menjadi bahasa sehari-hari. Bahasa Ibrani (Hebrew) pada awalnya tidak memiliki penutur asli dan bukan dianggap sebagai bahasa vernakular. Bahasa Israel ini mengalami proses yang disebut vernakularisasi menjadi bahasa nasional Israel. Fungsinya meluas menjadi fungsi eksklusif H dan fungsi L. Dari bahasa ritual, bahasa Ibrani menjadi bahasa yang digunakan untuk percakapan sehari-hari atau bahasa vernakular.

(bersambung)

2 Comments:

  1. Anonymous said...
    Nin....lha kowe kok malah ngei kuliah to?pgn dadi dosen ya?tak doake wis....smg bs jd dosen...ngko nek anaku dftr diterima lo ya....hi3x...
    Blogku ganti nin...www.arisheni.blogspot.com...mampir ya...thx....
    ninaz said...
    @ @ris&h3ny
    heheh...iki mung kopi-paste tugas jaman ndisik kok hen...btw makasih lho doane...mugo2 ya hen...

Post a Comment



Newer Post Older Post Home