Sudahkan Anda mencontreng hari ini?
Contreng. Kata ini sedang merasakan masa kejayaannya di masa-masa pemilihan umum di negeri ini. Berapa kali kata ini disebutkan dalam sehari, dari masa sebelum kampanye hingga sesudah pemilu. Dulu kita tidak terlalu sering atau bahkan jarang sekali mendengar kata ini, saya sendiri juga tidak terlalu akrab dengan kata ini. Umumnya saya memakai atau mendengar kata "centang". Kata yang dipakai untuk mengacu pada simbol yang terlihat seperti huruf V itu.
Saya sudah memeriksa keberadaan kata "contreng" di Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, terbitan Balai Pustaka tahun 2002. Tidak ada kata "contreng" di sana. Tapi dalam penggunaannya ternyata kata tersebut memang ada, terbukti sekarang banyak orang yang tahu dan menggunakan kata tersebut. Pada saat belum banyak digunakan seperti sekarang ini mungkin kata "contreng" bukanlah istilah yang baku, atau hanya dikenal oleh sebagian orang saja. Tetapi saat ini, seiring banyak digunakannya istilah tersebut oleh masyarakat luas dan elite politik serta pejabat, tampaknya kata "contreng" mulai mendapatkan eksistensi dan pengakuan dalam bahasa Indonesia.
Kalau penggunaan kata "contreng" semakin meluas dan dapat bertahan, maka bisa dimungkinkan Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi terbaru akan mencantumkan "contreng" sebagai kosakata baru dalam salah satu entrinya.
Eh saya belum memeriksa Kamus Besar yang edisi 4 ding...
Contreng. Kata ini sedang merasakan masa kejayaannya di masa-masa pemilihan umum di negeri ini. Berapa kali kata ini disebutkan dalam sehari, dari masa sebelum kampanye hingga sesudah pemilu. Dulu kita tidak terlalu sering atau bahkan jarang sekali mendengar kata ini, saya sendiri juga tidak terlalu akrab dengan kata ini. Umumnya saya memakai atau mendengar kata "centang". Kata yang dipakai untuk mengacu pada simbol yang terlihat seperti huruf V itu.
Saya sudah memeriksa keberadaan kata "contreng" di Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, terbitan Balai Pustaka tahun 2002. Tidak ada kata "contreng" di sana. Tapi dalam penggunaannya ternyata kata tersebut memang ada, terbukti sekarang banyak orang yang tahu dan menggunakan kata tersebut. Pada saat belum banyak digunakan seperti sekarang ini mungkin kata "contreng" bukanlah istilah yang baku, atau hanya dikenal oleh sebagian orang saja. Tetapi saat ini, seiring banyak digunakannya istilah tersebut oleh masyarakat luas dan elite politik serta pejabat, tampaknya kata "contreng" mulai mendapatkan eksistensi dan pengakuan dalam bahasa Indonesia.
Kalau penggunaan kata "contreng" semakin meluas dan dapat bertahan, maka bisa dimungkinkan Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi terbaru akan mencantumkan "contreng" sebagai kosakata baru dalam salah satu entrinya.
Eh saya belum memeriksa Kamus Besar yang edisi 4 ding...
Labels: Rambling
9 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Atau mungkin pemilu berikutnya diganti jadi "silang" atau "lingkari"
:p
*masih aneh dengan kata contreng
jadi harusnya "coret yang tidak perlu"...
dadi parte yang nggak dipilih dicoreti semuanya.. kecuali parte yang kamu pilih... piye nin menurutmu ideku iki??
nganu ning, piye nek digawe "isenana cecek2 ing ngisor iki"..dadi ditulis nama partai yg kamu pilih..